Kehidupan ini selalu bergulir tiada kenal henti, kerling mata sang waktu mampu mengubah umat manusia, yang tadinya jahat menjadi berbudi, yang paginya beriman sorenya kafir, yang siangnya bertahtakan amal shalih, mendadak malamnya ia habiskan dalam pelukan hangat maksiat. Ada pula waktu mudanya lidahnya kelu dari ucapan dusta, dimasa tuanya lisannya begitu fasih mengolah kalimat tipu muslihat. Ada pula manusia yang waktu bujangnya berpenampilan apa adanya, ketika sudah berumah tangga ia menjadi pesolek, ia pintar membungkus kebohongan, jilbab dan cadarnya melengkapi penyamarannya. Ada juga yang terang-terangan tanpa malu memproklamirkan kemunkaran, bahkan mengajak teman-temannya untuk ikut menikmati cawan-cawan kesesatan yang dimatanya nampak seperti anggur yang memabukkan.
Mari kita renungkan perkataan sayyidina Ali Karramallahu Wajhah :
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan
Ada orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman
Ada yang berlisan fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu` namun sibuk dalam kesendirian
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombong iblis, ada ahli maksiat tapi rendahhati bagaikan sufi
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, ada yang banyak menangis karena kufur nikmat
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut
Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan, ada juga penzina yang tampil sebagai figur panutan
Ada yang punya ilmu tapi tidak paham, ada yang paham ilmu tapi tidak mengamalkannya
Ada yang pintar tapi tukang membodohi umat, ada yang bodoh malah sok pintar
Ada yang beragama tapi tidak berakhlaq, ada yang berakhlaq tapi tidak bertuhan
Lalu di antara semua itu, di mana aku berada ? ( Ali Bin Abi Thalib )
No comments:
Post a Comment